Pemanfaatan Dana Desa Kepri Belum Maksimal
Anggota Komisi XI DPR Michael Jeno.Foto: Tiara/jk
Anggota Komisi XI DPR Michael Jeno menilai pemanfaatan terhadap dana desa di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) belum digunakan secara maksimal. Pasalnya dana desa yang sudah dikucurkan tiga kali di Kepri dinilai belum berdampak terhadap penurunan jumlah kemiskinan.
“Dana desa yang sudah dikucurkan sampai tahun 2017 ini berarti sudah tiga kali, ternyata dampaknya terhadap penurunan tingkat kemiskinan belum terjadi, tentunya ini harus dikaji secara mendalam,” ungkap Michael usai pertemuan di Kantor Bank Indonesia Provinsi Batam, Kepri, Kamis (26/10).
Politisi F-PDIP ini berpendapat pemanfaatan dana desa di Kepri lebih banyak difokuskan pada sektor infrastruktur dan membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga belum memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat.
“Pemprov dan Pemda seharusnya mengarahkan penggunaan dana desa itu untuk sektor-sektor yang dapat langsung menggerakkan ekonomi. Misalnya menggerakkan badan usaha milik desa (BUMDes) seperti sektor ekonomi unggulan. Saya menduga selama tiga tahun ini dana desa yang lebih banyak untuk infrastruktur desa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Sebelumnya asisten II Provinsi Kepulauan Riau selaku perwakilan Gubernur Kepri Syamsul Bahrum mengatakan tingkat kemiskiskinan di pedesaan di Provinsi Kepri jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan di perkotaan. Hal tersebut tidak sejalan dengan pembangunan yang pesat di Batam.
Pemutusan hubungan kerja disinyalir menjadi faktor peningkatan jumlah tingkat kemiskinan di perkotaan. Sementara di pedesaan sulitnya komunikasi menjadi salah satu penghambat bagi masyarakat yang tinggal di kepulauan. (tra,mp) foto: tiara